Bakwan jagung a la Manado yang lebar, butiran jagungnya masih separuh utuh, rasanya kriuk-kriuk ini semakin banyak yang menjualnya di seputar kantor saya. Warung makan mulai banyak yang menyediakan, padahal dulu hanya dijual ekslusif di resto Manado atau penjual pisang goreng sambal roa di food court ITC Ambassador. Terkadang bingung sendiri dengan harganya yang tobat mahalnya, padahal bahan utamanya hanya jagung manis yang harganya sangat terjangkau dipasar. Mungkin karena tidak banyak yang menjual bakwan versi ini.
Sekarang di belakang kantor, ada satu warung amigos (agak minggir got sedikit) yang menyediakan aneka lauk berbeda dari warteg umumnya, nah si pemilik warung juga membuat bakwan jagung ala Manado tapi dengan harga jauh lebih murah. Pembeli berjubelan dan bakwannya selalu laris, cepat terjual, datang terlambat sedikit saja dari jam 12 siang alamat tidak kebagian si bakwan. Terkadang kami rela menungguin si bakwan yang masih digoreng di sebuah wajan besar. Bakwan jagung a la Manado memang sedap, kalau tak ingat gorengan adalah makanan berbahaya ingin rasanya saya gasak setiap hari.
Sekarang di belakang kantor, ada satu warung amigos (agak minggir got sedikit) yang menyediakan aneka lauk berbeda dari warteg umumnya, nah si pemilik warung juga membuat bakwan jagung ala Manado tapi dengan harga jauh lebih murah. Pembeli berjubelan dan bakwannya selalu laris, cepat terjual, datang terlambat sedikit saja dari jam 12 siang alamat tidak kebagian si bakwan. Terkadang kami rela menungguin si bakwan yang masih digoreng di sebuah wajan besar. Bakwan jagung a la Manado memang sedap, kalau tak ingat gorengan adalah makanan berbahaya ingin rasanya saya gasak setiap hari.
Komentar
Posting Komentar