Enam bulan yang lalu adik saya, Tedy, mengalami kecelakaan. Sepulang kantor, ketika keluar dari parkiran motor didepan stasiun Cilebut, ditabrak mobil hingga tulang pahanya patah. Malam itu, saya baru saja tiba dirumah dari kantor, sekitar pukul setengah delapan. Belum berganti baju, baru saja meletakkan tas dan duduk di kursi, pesan WA masuk dari adik ipar saya, Diar, istri Tedy. Pesan seperti ini selalu saya takutkan, kabar buruk yang menimpa salah satu anggota keluarga. Saya langsung menelpon Tedy menanyakan kabarnya, saat itu adik saya masih ditepian jalan menunggu mobil membawa ke rumah sakit. Suaranya lirih, kesakitan dan air mata saya menetes mendengarnya. "Ya Mbak Endang, aku masih di tepi jalan. Kakiku kayanya patah karena gak bisa digerakkan sama sekali." Saya langsung menelpon Wiwin, adik saya lainnya yang tinggal di daerah Mampang. Wiwin baru saja pulang dari urusan dinas di Pangkalan Bun malam itu dan kami berdua langsung meluncur ke Bogor.
Ketika membaca artikel di CNN berjudul '30 Cambodian foods every visitor needs to try' , saya langsung ngiler berat melihat salah satu menunya yaitu S ngor ngam nov sach moan atau sup ayam dengan acar jeruk nipis. Hidangan berkuah selalu menjadi favorit saya, terutama hidangan berkuah yang terasa asam pedas. Mau apapun bentuknya pasti berhasil membuat air liur menetes. Begitu melihat salah satu bahannya adalah acar jeruk nipis (yang saya miliki setoples di kulkas berbulan nan lampau), weekend -nya saya langsung menggebah diri mengeksekusinya didapur. Saya pakai ayam kampung yang lebih gurih rasanya. Resepnya dimodifikasi dari berbagai website masakan Kamboja, dan saya kutik-kutik sendiri agar sesuai dengan selera. Acar jeruk yang saya buat beberapa bulan lalu, resep dan prosesnya bisa diklik pada link disini, ketika saya keluarkan dari kulkas, kuah rendamannya berubah kental dan pekat mungkin karena pectin yang terkandung didalam jeruk membuatnya seperti itu. Kulit jeruk ber...



Komentar
Posting Komentar